Rabu, 06 Januari 2016


Minggu, 07 April 2013

War Tourism : Menikmati Sensasi Hujan Peluru

cover war tourism fujimoto toshifumi



Selama ini dibenak hampir semua orang, trip atau perjalanan tujuannya adalah refreshing dengan mengunjungi tempat yang indah nan eksotis. Tapi tidak yang dilakukan oleh sopir truk Jepang, Toshifumi Fujimoto.


Bosan dengan pekerjaannya sebagai sopir truk yang sehari-harinya dihabiskan di jalan, Fujimoto menabung dan merencanakan untuk berpergian ke tempat konflik. Memuaskan dirinya dengan war tourism sebagai war tourist.



rebel rebellion syrian toshifumi fujimoto
Pemberontak terlihat menembakkan senjatanya dari sebuah lubang di dinding. | Foto : Toshifumi Fujimoto

Berbekal uang tabungan, peralatan kamera foto video, serta baju tentara layaknya tentara Jepang atau biasa disebut Japan Self Defense Force (JSDF). Fujimoto mengawali perjalannya sebagai war tourist menuju Kairo, Mesir pada akhir tahun 2011. Setelah itu mengunjungi Yaman ketika ada demonstrasi di Kedutaan Amerika Serikat. Dan perjalanan terbarunya adalah Aleppo kota bagian utara Syria.

Dengan mengantongi visa turis, dia menetap di rumah penduduk lokal. Untuk menetap di rumah tersebut, dia harus merogoh kocek sebesar USD25 per hari. Selain itu perjalanan dari tempatnya ke Turki menuntut dia menggali tabungannya lagi sebesar USD25.000! Meskipun begitu dia tidak menjual foto serta videonya yang dia dapatkan --setidaknya begitu menurut sumber saya.

rebellion rebel syrian syria war toshifumi fujimoto
Fujimoto bersama pasukan pemberontak.

Fujimoto merasa tidak perlu memakai alat pengaman perang, seperti helm atau flak jacket -- jaket pelindung dari peluru. "itu --alat pengaman perang-- berat kalau dipakai sambil berlari dan sangat menyenangkan kalau maju ke garis depan tanpa pakai apapun. Selain itu, ketika mereka menembak sangat mengasyikkan." kata dia pada salah satu jurnalis yang bertugas di Syria.


Kehidupannya cukup menyedihkan, karena dia cerai dengan istrinya serta tidak punya teman atau orang yang dekat dengannya. "Saya tidak punya keluarga, teman, ataupun pacar. Saya sendirian di kehidupan ini."




children war casualty toshifumi fujimoto
Anak kecil Syria sedang berpose untuk Fujimoto. | Foto : Toshifumi Fujimoto


Tetapi dia mempunyai tiga anak perempuan yang sudah lima tahun tidak bertemu. Karena itu, dia membeli asuransi hidup agar jika terjadi hal yang tidak diinginkan padanya uang asuransi itu mengambil uang asuransinya.


Menurut wikipedia.com, War Tourism atau Turisme Perang :



War tourism is recreational travel to war zones for purposes of sightseeing and superficial voyeurism. War tourist is also a pejorative term to describe thrill seeking in dangerous and forbidden places.


Meskipun Fujimoto bukan orang yang pertama kali menjadi turis perang, tetapi apa yang dilakukannya membuat decak kagum semua orang. Dan seluruh foto dan videonya dapat disaksikan pada akun Facebook Fujimoto.


Ada yang berani mengikuti langkahnya ? 

Sumber : 
AFP
FB Toshifumi Fujimoto

Selasa, 04 Desember 2012

Canon Photo Marathon Indonesia 2012, Surabaya arc

Canon Photo Marathon Indonesia(CPMI) 2012 merupakan lomba tahunan yang diselenggarakan oleh Canon. CPMI pertama kali diselenggarakan pada tahun 2009 yang merupakan serangkaian dari acara akbar Canon Photo Marathon Asia. Sejarah Canon Photo Marathon sendiri dimulai dari Canon Photo Marathon Singapore pada tahun 2003. Sejak tahun 2007 acara ini mulai meluas ke beberapa negara besar Asia, dan Indonesia pun bergabung pada tahun 2009 di Jakarta. CPMI pun mendapatkan penghargaan rekor MURI sebagai "Lomba dan Hunting Foto dengan Peserta Terbanyak pada tahun 2010. Peserta itu pun semakin bertambah pada tahun 2011 dengan diadakan di 2 kota besar yaitu Jakarta dan Jogjakarta. Pada tahun ini Canon sebagai penyelenggara ini membuka peluang di Indonesia bagian timur dengan diadakannya di Surabaya, Jawa Timur. [Press release dari Canon]

Pada event yang pertama kali diselenggarakan di Surabaya ini, aku dan beberapa anggota FRENS menghadirinya. Meskipun beberapa anggota yang baru saja aku kenal, tetapi karena hobi kami sama maka obrolan pun mengalir begitu saja.
CPMI Canon Photo Marathon Indonesia 2012
Ki-ka : Roys,Ibnu,Tome,Adit. | NEX 5 16mm f/2.8
Total peserta dari CPMI Surabaya ini terlihat sekitar 200 orang yang hadir. Kumpul pada sekitar pukul 06.00 WIB pagi hari minggu 20 Oktober 2012 tak menghilangkan semangat yang terlihat dari muka para peserta. Konsep marathon disini mulai terlihat ketika panitia memberi penjelasan tentang peraturan dan tata cara main. Terdapat 2 sesi dengan masing-masing sesi terdapat tema yang berbeda. Untuk tema pertama adalah "kering". Seketika aba-aba mulai diberikan oleh MC, dengan sigap seluruh peserta menggali ide dan mencari subjek yang diabadikan.
Ini hasil yang aku peroleh waktu itu :
CPMI Canon Photo Marathon 2012 Tamron Nex
Daun Kering | NEX 5 Tamron 70-300mm DI

CPMI Canon Photo Marathon 2012 Tamron 70-300mm DI NEX
Bambu Kering | NEX 5 Tamron 70-300mm DI

CPMI Canon Photo Marathon 2012 Tamron Nex
Sebelum waktu habis harus difoto dulu | NEX 5 Tamron 70-300mm DI

CPMI Canon Photo Marathon 2012 16mm Nex
Sesi motret model, banyak sekali yang antusias disini. Terutama para pria ... | NEX 5 16mm f/2.8


CPMI Canon Photo Marathon 2012 NEX 5 16mm
Lagi mengikat tali sepatu pun tak luput dibidik sama para fotografer | NEX 5 16mm f/2.8
Setelah capai seharian motret dan keliling di bawah terik matahari, maka kami istirahat dan mendengarkan workshop oleh Arbain Rambey tentang berbagai masalah tentang fotografi. Sore hari menjelang maghrib diumumkan beberapa foto yang masuk nominasi. Setelah adzan maghrib baru diumumkan para pemenang dari setiap kategori. Aku dan beberapa teman sempat pesimis untuk menang. Tapi aku yakin kalau bang Tome menang untuk kategori 2.

Ternyata dugaanku benar kalau dia menang juara 2 untuk kategori 2! Hadiahnya cukup menggiurkan yaitu Canon 650D Body Only + Canon Photo Clinic trip to Medan! Hmm pasti asik...
Yak sekian report dari aku tentang CPMI 2012 ini, semoga tahun depan rejekiku !

Beberapa foto syukuran di restoran... :



Minggu, 28 Oktober 2012

Transit semalam di Singapura [part 2]

Tulisan ini merupakan sambungan dari tulisan sebelumnya yaitu Transit semalam di Singapura [part 1] ......

Setelah cukup puas tidur meskipun beberapa kali terganggu oleh pengunjung lain yang sepertinya bukan seorang muslim. Cukup unik juga melihat masjid dikunjungi oleh pengunjung/turis yang bukan seorang muslim. Meskipun hanya sebatas sekitar koridor masjid tapi tetap pengalaman yang jarang didapatkan di Indonesia, khususnya Surabaya. Konon masjid ini didirikan oleh Sultan Hussain Shah dekat kerajaannya. Banyak umat muslim datang ke masjid itu termasuk Sumatra dan Melaka. Maka tahun 1975 Singapura meresmikan masjid ini menjadi Monumen. Dan sekarang dikelola oleh Majelis Ulama Singapura (MUIS).


Sultan Masjid Singapore Singapura Golden
Sultan Masjid ketika malam - Xperia Neo
Waktunya buka PUASA ! cihuy ! Lumayan lama juga menunggu pukul 19.15 untuk berbuka puasa. Meskipun secara waktu sepertinya lama berpuasa tetapi kenyatannya cuma beda beberapa menit lebih lama dari Jakarta untuk berbuka. Karena memang secara geografis, Singapura masih satu zona waktu dengan WIB. Cuman karena pemerintahannya cukup pintar untuk menghemat energi maka langkah yang diambil adalah mempercepat 'waktu' mereka selama satu jam.

Aku berbuka dengan membeli minuman berwarna hijau dibawah ini. Kalau tidak salah minuman berasa pandan. Badan segar kembali setelah hampir seluruh botol aku habiskan.

green pandan xperia neo
Minuman Hijau Pandan - Xperia Neo
Setelah itu cari-cari sekitar untuk yang bisa dimakan, hmm banyak sekali masakan yang sepertinya enak-enak. Banyak juga masakan Indonesia yang disukai oleh masyarakat Malaysia dan Singapura, yaitu Nasi Padang !
Nasi Padang bazaar Singapura Singapore
Penjual Nasi Padang - Xperia Neo
Rawon Singapore Singapura
Penjual bumbu rawon - Nex 5 Super Takumar 55mm/1.8
bazaar sultan mosque singapore singapura
Suasana bazaar - Xperia Neo
    

Karena berniat untuk menghemat uang yang ada maka aku pilih penjual gorengan dekat pintu. Lumayan bisa membuat kenyang perut karena isinya terdapat udang besar, hmmm enaak~

fried shrimp singapore Singapura
Penjual Gorengan - Nex 5 Super Takumar 55mm/1.8
Kalau tidak salah 1SGD bisa dapat beberapa gorengan yang cukup banyak. Setidaknya bisa membuat aku kenyang. Sambil makan aku jalan-jalan sekitar melihat beberapa toko dan juga tentunya memotret. Setelah kenyang aku baru berpikir "Apakah ada buka bersama yang disediakan oleh masjid ini ?" dan aku melihat terop biru beserta orang-orang yang sepertinya telah selesai makan. Dalam hati aku teriak "Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak" .........

Yasudahlah aku terima nasib tidak dapat ikut buka bersama, hiks. Setelah sholat maghrib yang ternyata lumayan banyak orang yang ikut sholat, aku melanjutkan jalan-jalanku yang sudah tertunda selama 3 jam lebih dari jadwalku. Sebelum pergi aku coba membeli burger sate yang dari tadi aku penasaran dengan rasanya.

Satay Burger - Nex 5 Super Takumar 55mm/1.8
Setelah perut lumayan kenyang dan stamina bangkit kembali maka aku kembali berjalan ke arah Stasiun Bugis untuk keliling lagi. Di tengah jalan melihat toko yang dengan cepat menahanku. Satu toko penuh dengan barang antik ! Toko tersebut bernama DINKY DI STORE. Berbagai barang antik dan unik terlihat dari luar toko. Dan pastinya kamera film dengan berbagai tipe. Toko tersebut bernama DINKY DI STOR. Ada kamera SLR, Rangefinder, dan Point and shoot . Sayang tokonya tutup jadi tidak bisa tanya-tanya atau sekedar melihat-lihat barangnya. Toko itu terletak dekat Stasiun Bugis, hanya sekitar 10menit jalan kaki dari stasiun.
DINKY DI STORE, Unique and antique store - Xperia Neo
Bersambung.....

Senin, 17 September 2012

Transit semalam di Singapura [part 1]

Akhirnya keinginan menulisku tumbuh lagi setelah membaca blog dari teman-temanku. Blog-blog temanku menginspirasi aku untuk menulis lagi melalui blog.

Liburan semester 5 kali ini aku sempatkan untuk bisa berkumpul dengan keluargaku yang sedang di New Delhi,India. Ajakan bapak langsung aku terima dan segera aku mencari waktu penerbangan yang tepat dan tentu saja dengan maskapai yang murah! haha.

Untuk ke India, New Delhi contohnya, rute yang aku ambil ini adalah dari Surabaya ke Singapura dengan Lion Air dan penerbangan berikutnya dengan maskapai India yang cukup murah yaitu Indigo pada hari berikutnya.

Penerbangan ke Singapura dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2012 pada pukul 08.00 WIB dan diperkirakan mendarat pada pukul 11.20 SGT(Singapore Time/GMT-8). Kalau tidak jeli melihat waktu yang tertera di tiket pesawat pasti mengira waktu penerbangan lama sekali, padahal karena perbedaan waktu satu jam dari WIB :D .

Sebelum berangkat pacarku @hzboy jauh-jauh dari rumahnya, Rungkut, datang ke Bandar Udara Juanda untuk nemanin menunggu pesawat atau bahasa jepangnya Miokuri 見送り . Thanks dear meskipun belum mandi tapi masih sempatin waktu :P

Ketika di pesawat, aku berkenalan dengan dua orang surabaya yang akan liburan di singapura 3 hari. Kayaknya asik juga ya hmm. Karena malam sebelum berangkat tidak tidur maka penerbangan selama sekitar 2 jam ini aku sempatkan untuk memejamkan mata.

Setelah tidur yang cukup singkat, mendaratlah pesawatnya dengan mulus di Bandar Udara Changi, Singapura. Karena masih cukup ngantuk, untuk berjalan harus ekstra tenaga.... Dengan selamat lolos dari pihak imigrasi tanpa dicurigai teroris atau pecandu narkoba yang berusaha menyelundupkan obat terlarang, phew.

Tempat yang dituju setelah mengambil barang adalah left baggage yang bahasa indonesianya peninggalan barang. Sekedar info, barang bawaaan saya hanya tas jinjing yang berisi pakaian; dan tas selempang. Jadi untuk memudahkan jalan-jalan selama sehari di Singapura saya harus menitipkan barang di bandara. Kalau tidak salah sehari (24jam) seharga 3,5SGD. Harga juga relatif, tergantung apa yang akan dititipkan.

Setelah selesai menitipkan barang dan membayar, langsung menuju stasiun kereta dan membeli tiket terusan atau disebut STP (Singapore Tourist Pass). Dengan tiket ini kita dapat memakai kereta listrik dan bis di seluruh Singapura dengan hanya satu harga ! woohoo ! Silahkan klik link yang tersedia untuk info lebih jelas ya :D . Sayangnya belum sempat mencoba naik bis-bis di Singapura. Yah mungkin lain kali waktu bisa mencoba lah.

Tujuan pertama saya adalah Stasiun City Hall . Stasiun ini lumayan berada ditengah-tengah pusat keramaian di Singapura. Aku bisa ke beberapa museum dan pusat perbelanjaan (meskipun tidak belanja). Orchard pun bisa ditempuh dengan jalan kaki tidak sampai 30menit. Sesampai di City Hall dan keluar dari stasiun aku menuju museum filatelis (museumnya postcard/stamp-freak haha). Di perjalanan aku sambil memegang kamera dan nyetreet (Street Photography) . Semuanya dibawah memakai Super-Takumar 55mm f/1.8
singapura singapore street photography
Suasana hari kerja di Singapura
save the wow street photography ads singapore singapura
gw harus bilang 'WOW' gitu ? #eh


bus bis singapore singapura street photography
Suasana penumpang bis. Mirip ya kayak di Surabaya....
Setelah beberapa menit (lumayan lama, karena sempat tersesat--buta arah haha) akhirnya sampai juga di museum filatelis. Sayangnya waktu berkunjung kesana sehari sebelum open house, err. Meskipun besok masih di singapura tapi masih banyak tempat yang harus dikunjungi... yaa sudahlah.

stamp museum singapura singapore post
Banner besar seperti postcard berisikan info tentang open house

museum singapore singapura post stamp
Seorang pengunjung membuka panel-panel yang berisikan berbagai informasi

philately philatelic museum singapore singapura post stamp

stamp peek sneak museum post philatelic philately singapore singapura
Mengintip perangko yang langka

quote singapore singapura museum philately letter

poster mexico museum singapore singapura philately
Tidak ada hubungannya dengan filatelis tapi poster yang sangat menarik.

museum singapore singapura couple
Orang singapura pacaran bisa ke museum, hiks...

museum philately singapore singapura
Wow! Ada jemuran! Salah satu ruangan yang berisikan tentang penyebaran rempah-rempah / spices

miniature post museum singapore singapura philately
Salah satu miniatur tempat pos dari china. Sayang sekali tempat pos Indonesia tidak ada disini.

Setelah cukup puas melihat hampir semua yang ada di museum, aku lanjut menuju tujuan berikutnya : Masjid Sultan . Tujuannya jelas ke masjid pada sekitar pukul 13.30 hari itu, yaitu Sholat dan Istirahat. Memang jalan-jalan ketika sedang berpuasa itu sangat sulit dan sulit. Karena itu dalam Islam diperbolehkan dibatalkan puasanya ketika melakukan perjalanan jauh / musafir. Tapi sebelum kesana aku sempatkan menjelajahi tempat-tempat disekitar itu. Ada museum seni singapura / Singapore Art Museum beberapa menit dari museum filatelis tadi. Cuman karena tiket masuk cukup mahal dan sangat lelah maka aku urungkan niatku untuk melihat-lihat didalamnya. Di sini sering ada pameran berbagai macam seni yang sepertinya mengakomodir hasrat warga singapura untuk menampilkan bakat seninya.

street photography singapore art museum seni
Koridor di Museum Seni Singapura yang bergaya bangunan eropa lama.

Perjalanan aku lanjutkan menuju stasiun terdekat (maaf lupa namanya). Seketika aku langsung terkejut melihat arsitektur pintu masuknya. Atapnya terbuat dari kaca dan dikasih aliran air sehingga bayangan dibawah membuat kita terasa dibawah air. Sangat unik.

singapore station MRT street photography
Seorang turis juga ikut kaget melihat bayangan yang diciptakan dari air tergenang diatas atap berkaca.

Masjid Sultan berada di dekat Stasiun Bugis dimana disana seperti perkampungan arab dan melayu. Bangunan-bangunan sekitarnya cukup unik.

street photography bugis singapore singapura
Berbagai macam toko ada disini. Bangunan-bangunannya cukup unik.

street photography singapura singapore
Lorong di tempat perbelanjaan.

Fyuh akhirnya sampai juga di masjid. Langsung aku ambil wudhu dan sholat Dhuhur-Ashar di jama' qasar. Setelah shalat dan berdoa langsung aku cari tempat nyaman untuk istirahat.....

Sultan Masjid Mosque Neo Xperia
Suasana masjid sore itu sekitar pukul 14.30 . Diambil dengan ponsel saya Xperia Neo. Cukup bagus kualitasnya.

Bersambung ke part 2 .......